TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan keputusannya masuk ke Kabinet Indonesia Maju tak berhubungan dengan kontestasi Pemilihan Presiden 2024. Ia mengaku sampai saat ini belum memikirkan hal-hal di luar pekerjaan, termasuk pertarungan politik.
“From now on, detik ini, saya harus kerja. Enggak boleh saya pikir hal-hal di luar kerja,” ujar Sandiaga saat menerima wawancara Tempo, 13 Januari 2021 lalu.
Sandiaga ditunjuk Jokowi menggantikan Wishnutama Kusubandio untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 22 Desember 2020. Sehari setelah penunjukan, politikus Partai Gerindra yang pernah maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 melawan Jokowi-Ma’ruf Amin ini ditabalkan sebagai pembantu presiden.
Keputusan Sandiaga masuk ke Kabinet tak terlepas dari campur tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga pasangannya dalam Capres 2019. Beberapa waktu lalu sebelum Sandiaga terserang Covid-19, Prabowo sempat menyampaikan permintaan Istana akan nama menteri kepada partainya.
“Beliau (Prabowo) sampaikan: ‘Ada permintaan lagi ni, San. Gimana?’, Lalu saya bilang, ‘Pak, saya tetap bantu pemerintah dari luar’,” ucap Sandiaga menirukan diskusinya dengan Prabowo.
Saat itu, Sandiaga menyatakan tengah berkonsentrasi membantu menangani dampak ekonomi akibat pagebluk yang meluluhlantakkan sektor UMKM. Ia prihatin terhadap kinerja UMKM yang jeblok hingga hilangnya lapangan pekerjaan selama pandemi berlangsung.
Sebagai pengusaha yang pernah mentas dari krisis 1998, Sandiaga mengatakan bakal membagi pengalaman dan memberi motivasi kepada pelaku-pelaku usaha terdampak. Sejak April 2020, Sandiaga pun telah rutin berdiskusi dengan Jokowi terkait penanganan ekonomi di masa pandemi.